Jangan Lengah, Corona Masih Ada

Hai Sanak Industri !!
Kasus COVID-19 mulai menurun sejak awal Januari kemaren, akan tetapi dengan ditemukannya varian baru yang dinamakan Omicron, serta varian ini sudah mulai masuk ke Indonesia. Indonesia kembali dihadapkan pada lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Omicron. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan. Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat. “Nanti kita akan melihat dalam waktu yang singkat kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi,” katanya dalam konferensi secara virtual, Kamis (27/1). Ciri-ciri selanjutnya dari varian omicron adalah tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, begitupun tingkat keparahannya juga lebih rendah. Sehingga pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (Isoman).
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ucap Menkes Budi. Pemerintah menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641. Kapasitas tempat tidur secara nasional berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu. Total pasien yang sudah terkonfirmasi Omikron sampai tanggal 26 Januari 2022 berjumlah 1.988. Dari jumlah itu yang sudah sembuh atau selesai dirawat berjumlah 765 orang.
SMK SMTI Padang, sejak bermulanya kasus COVID-19 pada tahun 2020 silam, sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk warga sekolah. Dimulai dari pemeriksaan suhu tubuh ketika masuk lingkungan SMK SMTI Padang dan penerapan kawasan wajib masker selama berada di lingkungan sekolah. Selain itu, himbauan untuk rajin mencuci tangan juga selalu digemakan kepada seluruh warga sekolah. Pengetatan aturan protokol kesehatan ini sendiri dibantu oleh siswa-siswi SMK SMTI Padang yang tergabung dalam Palang Merah Remaja di bawah naungan Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
Jangan sampai lengah sanak industri, COVID-19 masih ada !